Jumat, 02 Desember 2016

Backpacker dari Jogja ke Lombok Desember 2015

Gunung Agung Bali

Kali ini aku akan bercerita tentang perjalananku ke Lombok. Perjalananku ke Lombok ini awalnya cuma dari obrolan semata sama temenku, Vita. Setelah sepakat kita ambil kalender dan langsung nentuin tanggal berangkaat. Karena pergi ke Lombok tidak butuh ongkos yang sedikit, kita planing 3 bulan yang akan datang yaitu saat libur natal 2015. Oke fix kita berdua sepakat berangkat tanggal 24 Desember. Aku langsung hubungin Tante (temanku yang ada di Lombok biasanya aku panggil tante :D), ngabarin kalau aku ma temenku mau jalan-jalan ke Lombok. Setelah itu aku sibuk nyari referensi dari para backpacker yang udah pernah ke Lombok.

Setelah berjalannya waktu, temen Tante si Caca mau ikut juga backpacker ke Lombok. Yes akhirnya kita bertiga deh jadi jalan. Eh ternyata ada temennya Vita cowo mau ikut gabung juga. Yasudah alhmdulillah ada cowo satu buat jagain kita si cewe-cewe :D. Setelah sebulan mendekati keberangkatan ada aja rintangan. Ternyata Vita gak dapet ijin cuti tanggal 24, akhirnya kita putusin tanggal 28 kita berangkat jadi kita bisa Tahun Baruan di Lombok yeayyy.

Kita berangkat ke Lombok secara estafet, yaitu menggunakan Kereta Api Sri Tanjung - Jalan Kaki - Kapal Feri  - Jalan Kaki - Bus Buana Raya - Jalan Kaki - Kapal Feri. Kita pesan tiket kereta api Sri Tanjung jurusan Lempuyangan - Banyuwangi Baru satu bulan sebelum keberangkatan karena takut kehabisan tiket. Tiket aku dapetin dari ngantri panjang di stasiun dengan mendapatkan Rp 100.000,- / orang. Setelah mendekati hari H, si Caca ternyata gaak jadi ikut karena alasannya gak diijinin ayahnya padahal kemaren bilaang diijinin. Yawdah akhirnya tiketnya Caca mau digantiin sam temennya tante yang satu lagi si Umi pas waktu ngurus ternyata gak bisa kalau gak memakai KTP aslinya Caca. Hemm yasudah lah akhirnya sampai hari H tiket keretanya hangus. Kita akhirnya berangkat bertiga saja, aku, Vita dan Mas X.

Rintangan tidak cuma itu saja, pas mau berangkat ke setasiun, aku sudah janjian sama cowoku jam 06.00 pagi untuk nganter ke Lempuyangan karena kereta berangkat jam 07.15. Sampai jam hampir menunjukan pukul 06.45 cowoku belum dateng. Aku udah keluar keringat dingin, ditelfon gak diangkat hampir 100 x. Kemudian aku pesan G*J*K aplikasinya lagi eror dan minta tolong anak kos masih banayak yang molor dibangunin gak ada yang bangun. Aku hampir frustasi kemudian aku ditelfon sama Vita kemudian aku jelasin ada trouble dan aku langsung dijemput sama adeknya Vita. Akhirnya jam 07.00 aku sampai di Lempuyangan. Akhirnya aku istirahat sebentar buat menghela nafas gara-gara cowoku yang hampir gagalin rencanaku ke Lombok. Sumpah aku marah banget sama dia udah janjian malah seenaknya gak ditepati dan malah molor sampe jam 07.30. Gimana gak emosi haah? Sumpah rasanya pengen naik pitam lagi kalau inget masalah itu. Aku dimarahi sama dua temenku karena kalau aku gak datang juga mereka gak bakal jadi pergi karena tiket diaku semua.

Akhirnya setelah beberapa kendala kita akhirnya berangkat menggunakan kereta api Sri Tanjung. Kita bakal di kereta selama 15 jam karena kita akan sampai di Banyuwangi Baru pukul 21.30. Untung aku sudah beli sarapan dan makan siang tadi sebelum berangkat. Makanan di dalam kereta yang murah cuma pop mie Rp 10.000,- lainnya mahal abis cin. Kita ngobrol ngalor ngidul sampe molor juga dan akhirnya jam 13.30 kita sampai di stasiun Gubeng dan berhenti 30 menitan. Aku sempetin ke laur untuk menghirup udara dan jalan-jalan bentar. Masinis sudah menyuruh kita untuk masuk maka sudah waktunya kereta berangkat menuju Banyuwangi Baru.
Ketika nunggu di Stasiun Gubeng

Naik Kereta Api Sri Tanjung

Jam menunjukan pukul 21.30, akhirnya kita sampai di stasiun banyuwangi baru. Temenku minta ijin mau sholat dulu dan kita berdua menunggu di ruang tunggu. Setelah selesai sholat, kita melanjutkan berjalan kaki kira-kira 2 km-an untuk sampai di Pelabuhan Ketapang. Dari pintu ke luar Stasiun Banyuwangi, kita lurus dikit sampai di jalan raya kemudian ambil kanan sudah kelihatan Pelabuhan Ketapang. Waktu di jalan utama banyak rombongan yang masuk ke dalam bus terus kami ditawari masuk bus untuk sampai di Denpasar. Kami langsung menolak karena itu bukan bus jalur kami.

Rasanya berat banget ini tas backpacknya ketauan gak pernah olah raga hahhaah. Batinku, cuma jalan datar aja udah kayak gini rasanya gimana kalau naik gunung mungkin aku udah pingsan di jalan :(. Setelah 10 menit berjalan, kita sampai di loket penyebrangan Pelabuhan Ketapang. Tarif per orang Rp 7.000,- per orang. Pas banget kita masuk kapal sudah mau siap berangkat. Jam 10.00 kapal berangkat. Jangan khawatir di pelabuhan ketapang, kapal menuju pelabuhan gili manuk ada setiap jam. ahhh akhirnya kita bisa nyebrang ke Bali. Hiihihihi Bali i m coming :D Aku langsung lari ke pinggir dan menikmati gemerlapnya lampu-lampu kapal dan lampu pelabuhan. Ahhh jadi kangen :(
Gemerlap Pelabuhan Ketapang

Jam 11.00 WIB atau maju satu jam yaitu jam 12.00 WITA kita sampai di Pelabuhan Gili Manuk. Bagi teman-teman jangan lupa harus bawa KTP yah karena setelah kita sampai di pelabuhan gilimanuk pas di pintu ke luar ada petugas yang bertugas mengecek KTP pengunjung. Pas depanku ada mas-mas dari Jakarta yaang hanya menunjukan Kartu Mahasiswa dan dimarahi tetapi tetep diijinin masuk Bali tetapi sepertinya ada perdebatan sama petugas karena mereka ngobrol dengan nada keras. Aku gak ngerti ngobrol apa soaalnya pake bahasa Bali.

Sebenernya kita mau mencarai terminal bus kecil di dekat Pelabuhan yang baca dari para backpacker kita langsung naik bus Buana Raya yang ukurannya cuma anak bus kecil yang langsung mengantar kita ke pelabuhan padangbai. Karena aku gak begitu yakin pas turun dari kapal aku nanya sama rombongan yang aku kira mau ke Lombok juga ternyata dia mau ke Denpasar. Kemudia aku nanya sama petugas malah di panggilin calo. Aku dimarahi sama Mas X karena malah kena calo. Kita ditunjukin terminalnya ternyata cuma tinggal lurus dikit dari pemeriksaan KTP nanti ada di kiri jalan sudah sampai terminalnya.

Kita ditunjukin terminalnya sama calonya. Untuk tarif bus Buana Raya kita diminta Rp 75.000,- Padahal berpedoman dari baca tulisan para backpacker ada yang dapat sekitar Rp 40.000,- sampai Rp 60.000,-. Aku bukan tipe bisa nawar jadi aku iya in aja karena dua temenku bilang iya. Aku iklasin yang lima belas ribu buat abangnya yang baik hati nunjukin terminalnya. Usahakan kalian jangana sampai seperti aku yah usahakan pinter nawar sampai di bawah Rp 60.000,- Setalah itu, tasku ditaruh di bagian belakang bus. Sambil menunggu penumpang penuh, kita mencari makan dulu di lapak pinggir terminal. Aku makan mie instan dan teh hangat cuma Rp 8.000,- cin murah kan untuk tipe tempat ramai. Sambil nunggu kita ngobrol sama bapak-bapak yang ternyata juga sama mau ke Pelabuhan Lembar. Beliau bekerja sebagai montir kapal dan asli Banyuwangi. Setelah ngobrol panjang bapaknya nawarin nanti bareng beliau aja biar naik kapal ferry ke Lembar gratis hihihi. Okelah... Kemudian kita nunggu di depan bus buana raya, kemudian aku juga ngobrol sama seorang penumpang lain yang mau ke padangbai karena bekerja disana habis jenguk istri di rumah yang habis lahiran. Dia perpesan kalau kudu hati-hati di tempat orang jangan seperti orang bingung. Siapppp
Bus Buana Raya

Setelah si bapak sopir yang akhirnya nemu banyak calon penumpang yang rata-rata para pendaki dan backpacker, maklum ini udah mendekati taun baru. Kita berangkat lebih awal yaitu jam 01.30 karena biasanya bus berangkat pukul 03.00. Selama diperjalanan Mas X selalu aja ngungkit kesalahanku kena calo. Ya siapa yang gak jengkel hah ya aku salah tau tapi yah namanya juga orang bingung dan jangan diungkit-ungkit risih tau dikuping kayak cewe aja. Bodo amat aku tinggal tidur. Waktu itu saking penuhnya sampai ada yang duduk pake kursi. Tak cuma mengambil penumpang dari pelabuhan, bus juga mengambil penumpang di setiap perjalanan yang rata-rata para ibu-ibu yang mau ke pasar. Busyet dah sopirnya jos banget nyetirnya. Sakit takutnya aku tinggal tidur dengan sesekali kebangun tetapi tetep balik tidur lagi saking gak kuatnya. Sampai di terminal ubud, busnya berhenti sebentar buat nge-tem kira-kira 15 menit kemudian melnjutkan perjalanan ke padangbai.

Akhirnya mataku bisa kebukak sepenuhnya setelah hampir sampai di Pelabuhan padangbai. Jam 06.00 kita sampai dipelabuhan padangbai. Wahh indah banget pas sunrise :D.. Setelah turun dari bus, aku liat para rombongan pendaki sedang istrahat, kita langsung berlari nemuin Bapak-bapak tadi. Yah apes kapal baru aja berangkat, jadi kita nunggu kapal berikutnya datang. Setiap satu jam  pasti ada kapal yang berangkat ke Lembar. Setelah nunggu hampir satu  jam, akhirnya kapal kita datang. Kita langsung masuk dengan bapak tadi gratis karena dianggap saudara beliau hheheh. Padahal harga tiket kapal fery ini Rp 40.000,- per orang baca dari para backpacker. hahhah lumayan ngirit Rp 40.000,- cin :D Perjalanan dari bali ke lombok membutuhkan waktu 3-4 jam. Bayangin gimana rasanya :(.

Jam 7.00 kapal fery berangkat. Karena masih pagi, kita langsung naik ke atap yang ada tempat duduknya dan belum panas. Di atas ada rombongan bule yang sedang ngobrol dengan orang lombok asli kayaknya dan meriah sekali. Duh senengnya liat kerukunan ini :'). Aku nikmati pemandangaan di atas kapal. Kita bisa liat boat-boat berjejer di sepanjang pantai dan indahnya Gunung Agung menjulang tinggi. Indah banget :'( Setelah matahari semakin terik dan kapal bergoyang-goyang aduh parnoannya mulai kumat dah. Karena saking panasnya, kita turun ke bawah ruang tunggu dan tidur di sana. Waktu temenku ngajak ke kamar mandi aduh  makkk baunya kagak nahan. Kita tidur di kursi tunggu. Mas X ternyata mabuk laut lalu tidur dan Vita juga tidur pulas. Aku juga ikutaan tidur saking capeknya.
Sunrise di Kapaal Ferry

Pulau Lombok 

Sunrise

Gunung Agung :D

Abaikan muka belum maandi seharian :p

Jam 11.30 kita sampai di pelabuhan Lembar. Alhamdulillah akhirnya Lombok :D. Aku sudah janjian sama temenku untuk jemput kita di Pelabuhan Lembar. Panasnya ya allah sungguh menyengat banget. Akhirnya kita nunggu jemputan temanku di ruang tunggu. Setelah temenku sudah sampai. Kita langsung ke luar pelabuhan menemuinya. Di sepanjang jalan setelah pitu gerbang pelabuhan, banyak para sopir mobil rental yang menawarkan angkutan untuk ke Senggigi, Sembalun, dan Gilitrawangan. Aku bilang tidak pak kita sudah di jemput. Akhirnya temenku datang bersama keluarganya. Kita langsung balik ke rumahnya di Praya, Lombok Tengah. Alhamdulillah sampai Lombok dengan selamat. Untuk angkot aku gak liat ada angkot di pelabuhan lembar.

Sekian perjalananku berangkat dari Jogja-Lombok. Untuk perjalanan selanjutnya ke tempat wisata di Lombok akan aku jabarkan pada tulisanku di part dua.

NB :
1. Sebelum berangkat backpacker harap selalu cari info yang pas tentang perjalanan anda dari budaya, transport, watak masyarakat yang akan kita kunjungi atau lewati.
2. Siapkan mental nggembel dan jangan seperti orang bingung, semua harus benar-benar disiapkan dengan matang.
3. Hidup di jalanan itu keras bro, jadi kita jangan takut apa bila bertemu dengan calo aatau preman yang kasar dan galak.
4. Jangan bawa uang lebih dan selalu jaga barang bawaan anda.
5. Usahakan mendapat teman yang bisa membantu kita nunjukin transport atau maalah bisa nawarin kita transport dan menambah wawasan baru tempaat tujuan kita.
6. Mulai 1 Desember 2016 bagi yang dari Surabaya bisa langsung naik KMP Lengudi dari Surabaya ke Lombok dengan kabar waktu 21 jam perjalanan dan harga tiket sekitar Rp 82.000,-
Jadwal dam Tarif KMP Lengundi

Biaya :
1. Oleh-oleh dan cemilan : Rp 50.000,00

2. Makan di kereta : Rp 20.000,00

3. Tiket kereta api : Rp 100.000,00

4. Tiket kapal pelabuhan ketapang : Rp 7.000,00

5. Tiket bus buana raya : Rp 75.000,00

Total                                Rp 252.000,00


Tidak ada komentar:

Posting Komentar