|
Pantai Nguyahan |
Ada banyak cara seseorang untuk menikmati hidup, salah satunya dengan berkunjung ke tempat - tempat tereksotis di muka bumi ini. Ada pantai, gunung, danau, waduk, tempat bersejarah, dan masih banyak lagi. Apa sih yang membuatmu bahagia mengunjungi tempat - tempat seperti itu? Yapss aku begitu bahagia berkunjung ke tempat - tempat ini karena di sini aku dapat melihat lukisan alam yang sangat menakjubkan. Membuatku selalu bersyukur atas semua nikmat Allah yang telah diberikan-Nya untukku. Aku merasa takjub dan selalu bersyukur masih bisa menikmati surga dunia selama sisa hidupku.
Tahukah kamu liburan akan membuatmu awet muda? Yup, dengan liburan kita bisa tersenyum bahagia menikmati kebersamaan bersama teman, keluarga, dan pacar. Suasana bahagia ini lah yang akan membuamu tampak lebih awet muda. Tapi kembali lagi dengan arti hidup bahagia menurut cara kalian sendiri - sendiri. Buatku liburan ke tempat - tempat eksotis benar-benar membuatku sangat bahagia. Entahlah, aku tak habis pikir dengan orang-orang yang tidak suka liburan. Kata mereka piknik cuma menghabiskan duit lah, buang-buang waktu lah, hanya menghasilkan uang yang membuat mereka bahagia dan berasa dunia ini sempit. Padahal jika mereka mau membuka mata mereka dunia ini begitu indah hingga sisa waktu hidupmu kurang untuk menjamahnya.
Kendala untama seseorang untuk liburan adalah dana. Yap kembali lagi tentang masalah uang, uang dan uang. Karena aku bukan dari golongan orang kaya yang bisa ke sana kemari dengan leluasa tanpa memikirkan biaya, liburanku hanyalah di tempat - tempat dengan low budget. Tapi jangan salah walaupun low budget tetapi tetap eksotis. Salah satunya yaitu pantai-pantai yang berada di Pegunungan Karst Gunung Kidul, Yogyakarta. Kali ini, aku akan bercerita perjalanan low budget-ku berlibur di Pantai Ngrenehan, Ngobaran, dan Nguyahan. Tiga pantai ini saling berdekatan dan menawarkan keindahan alam yang berbeda - beda.
Pada bulan Mei 2018, aku dan suamiku melakukan perjalan menuju pantai Ngrenehan, Nguyahan, dan Ngobaran. Tiga pantai ini pernah aku kunjungi saat Tahun Baru 2018 tetapi belum sempat aku eksplore semuanya. Jam 9.00 pagi kita berangkat dari rumahku di daerah Bantul. Kita berangkat melewati rute Siluk, Panggang, Gunung Kidul. Dari Jalan Imogiri Timur, kita lurus ke selatan. Sampai di pertigaan yang ada pohon beringin besar dan bila kiri ke makam raja-raja, kita ambil kanan lurus kira-kira 100 meter ada pertigaan kita ambil kiri ke arah Siluk, Panggang lurus ke selatan. Setelah sampai di jembatan kali oyo kita lurus saja naik ke arah panggang gunung kidul. Ikuti jalan utama, nanti setelah sampai di pertigaan lagi ambil kiri ke arah wonosari. Setalah itu ikuti jalan lagi sampai di perempatan ambil kiri ke arah Pantai Baron, Krakal, Kukup lurus terus. Dari sini perjalanan kira - kira masih setengah jam karena jalanan berkelok naik turun. Setelah sampai di perempatan Trowono kita ambil kanan mengikuti plang ke arah pantai Ngobaran. Lurus 100 meter ada pertigaan Pasar Hewan Trowono ambil masuk ke desa, sudah ada plang ke pantai Ngobarannya kok walaupun jalannya menyempit. Lurus ikuti jalan utama dan berhati -hati karena jalanan sempit.
Pantai Ngobaran terletak di Kanigoro, Saptosari, Gunung kidul. Setelah menempuh 1 km, kita akan masuk TPR pantai Ngobaran. Kita berdua menggunakan motor kena cas Rp 10.000,00. Dengan tiket Rp 10.000,00 kita bisa masuk ke 11 pantai sekaligus. Dari barat ada pantai Nguyahan, Ngobaran, Dadap ayam, Ngrenehan, Torohudan, Bopeso, Ngrawah, Widodaren, Bukit Patuk Duwur, Pepuyon, dan Mboyo. Wahhh lumayan kan murah banget. Tetapi sayangnya akses yang paling bagus untuk masuk ke pantai hanya Pantai Nguyahan, Ngobaran, dan Ngrenehan. Untuk akses jalan pantai yang lain di butuhkan jalan kaki yang lumayan jauh karena jalan menuju pantai masih asri bebatuan tanah. Tetapi menurutku worth it banget deh dengan budget yang lumayan murah.
Setelah membayar tiket, akses pertama pantai yang mau aku kunjungi adalah Pantai Ngrenehan yang belum pernah aku kunjungi. Dari TPS kita menuju pantai kira - kira 1 km, lalu akan bertemu dengan pertigaan dengan tulisan Pantai Ngrenehan dan Torohudan ambil kiri. Setalah berjalan 500 meter kita langsung masuk di kawasan pantai Ngrenehan. Ternyata pantai Ngrenehan merupakan kampung nelayan. Di sini banyak sekali penjual ikan segar dan kapal-kapal nelayan yang berjejer di sepanjang bibir pantai. Topografi Pantai Ngrenengan sangat cocok untuk dijadikan tempat berlabuh para nelayan. Pantai Ngrenehan hampir sama dengan Pantai Gesing. Pantai ini merupakan teluk yang diapit dua tebing tinggi yang memudahkan nelayan untuk keluar masuk laut karena ombaknya tidak terlalu tinggi. Waktu aku datang ke sana malah ombaknya sangat kecil sekali. Lebar pantai pun hanya 500-an meter dan penuh dengan kapal nelayan sehingga kita tidak bisa leluasa main di pasir.
Walaupun begitu, keindahan paling eksotis pantai ini terletak pada topografinya. Keindahan tebing - tebing kars yang menjulang tinggi menjorok ke laut dan mengapit pantai Ngrenehan membuat pantai ini terlihat indah dengan ombak kecil dan air laut yang berwarna hijau bersih. Pantai ini benar - benar bersih walaupun banyak kapal nelayan berjejer di sepanjang bibir pantai. Jika kamu mau bermain air pergilah di ujung tebing yang tempatnya lumayan luas dan bisa bermain air dengan leluasa. Saat kita sedang berfoto - foto ria, tiba - tiba ada mas - mas setengah baya menawarkan jasa naik kapal mengelilingi 3 pantai. Harga per orang Rp 30.000,00 kalau gak salah. Cuma saat itu aku lagi gak minat basah - bahasan dan budget juga menipis heheh padahal seru juga loh. Tapi safety-nya menurutku juga kurang karena hanya memakai pelampung saja. Tapi yah gimana dengan harga seperti itu wajar lah. Jadi inget waktu di Teluk Penyu Cilacap. Tapi buat kamu yang suka menantang adrenalin wajib coba guys!!
|
Perahu nelayan Pantai Ngrenehan |
|
Pantai Ngrenehan |
|
Ombak Pantai Ngrenehan |
|
Pantai Ngrenehan |
Setelah puas menikmati Pantai Ngrenehan, kita melanjutkan perjalanan ke Pantai Ngobaran dan Pantai Nguyahan. Dua pantai ini hanya bersebrangan saja dan jaraknya dari pantai Ngrenehan hanya 2 km saja. Dari pantai Ngrenehan kita kembali ke jalur utama, sesampai di pertigaan kita ambil kiri menuju pantai Ngobaran. Setalah perjalanan kurang lebih 500 meter kita langsung sampai di Parkiran Pantai Ngobaran. Buat kamu yang mau langsung ke pantai Nguyahan tinggal ambil kiri lurus saja tidak usah parkir di Pantai Nguyahan. Tetapi kalau yang mau menikmati dua pantai seakligus tanpa parkir lagi, kalian bisa ambil parkiran yang ada di tengah-tengah antara pantai Nguyahan dan Ngobaran.
Pantai Ngobara dan Pantai Nguyahan adalah dua pantai yang saling berdekatan dan memiliki ciri khas tersendiri. Di sini kamu bisa menikmati pantai Ngobaran yang berbentuk tebing tinggi atau pantai Nguyahan yang landai dan bisa untuk mandi di laut. Untuk luas wilayah lebih luas pantai Nguyahan. Jika kamu parkir di Pantai Ngobaran dan mau ke Pantai Nguyahan siapkan kaki yang kuat. Kalian bisa berjalan dari pantai Ngobaran kira - kira 500 meter menuruni tebing menuju Pantai Nguyahan. Jangan takut panas, di pantai ngobaran banyak pepohonan rindang kok jadi cocok banget sebagai tempat berkumpul bersama keluarga. Jika di pantai Nguyahan kalian bisa sewa payung untuk bersantai di bibir pantai.
Selain bentuk pantai Ngobaran yang berupa tebing tinggi, pantai ini juga di bangun pura dan beberapa candi dan arca kecil yang terdapat beberapa sesajen dan dupa. Pantai ini dikhususkan sebagai tempat ibadah orang Hindu. Sehingga dengan adanya pura dan candi yang bernuansa Bali menjadikan Pantai Ngobaran memiliki ciri khas tersendiri dan menambah daya tarik wisatawan. Wisatawan dapat menikmati keindahan alam bercampur nuansa mistis seperti di Bali. Keunikan yang paling menarik dari Pantai Ngobaran adalah terdapat beberapa patung dan arca seperti patung Dewa Wisnu menaiki Garuda, patung Ganesha, patung Syiwa, dan patung Brahma yang letaknya berada di paling barat persis di bibir tebing. Buat kalian yang ingin mengabadikan foto bersama keluarga bisa menyewa jasa fotografer di sini dengan membayar Rp 10.000,00 langsung dapat 1 print foto ukuran A4 loh.
Kenapa pantai Ngobaran dijadikan tempat berdirinya beberapa arca dan pura karena pantai ini memiliki sejarah panjang berakhirnya Kerajaan Majapahit pada zaman kerajaan Islam di Indonesia. Nama Pantai Ngobaran berasal dari kata Kobar yang artinya terbakar. Setelah Kerajaan Majapahit melemah, Raden Brawijaya V dan putranya Bondan Kejawan singgah di Pantai Ngobaran. Selama Bondan Kejawan hidup, terjadi interaksi masyarakat dengan pangeran sehingga tutur kata dan perbuatan sang pangeran dikenang masyarakat setempat dan sampai sekarang menjadi aliran kepercayaan Kejawan.
Pantai Ngobaran menjadi salah satu pantai yang mencerminkan asas kebineka-an karena di sini kita menemui tiga tempat ibadah sekaligus yaitu pura tempat orang hindu beribadah, joglo tempat ibadah aliran Kejawan dan masjid yang menghadap ke laut. Masjid yang berada dibibir pantai ini menurutku tidak bisa disebut masjid karena arah kiblatnya menghadap ke laut dan terdapat sesajen di pojok - pojoknya. Alasnya pun merupa pasir dan pinggir-pingginya sudah tergerus air laut. Sepertinya tempat ini sama sekali tidak digunakan. Bangunan ini membuat kesan sangat mistis. Selain tempat ibadah, juga terdapat tempat bersemedi dan sebuah Situs Wono yang dijaga juru kunci. Ternyata pantai Ngobaran tidak hanya sekedar pantai yang memiliki keindahan alam ternyata juga menyimpan sejarah panjang Kerajaan Majapahit yang masih terjaga sampai sekarang.
|
Pura pertama Pantai Ngobaran |
|
Candi pertama |
|
Candi kedua |
|
Bibir tebing Pantai Ngobaran sebelah timur |
|
Bangunan menyerupai masjid |
Setelah menikmati beberapa pura dan candi, kita turun menuju pantai yang sedang surut di belakang bangunan yang menyerupai masjid. Saat kita datang pantai sedang surut sehingga kita bisa bermain di bibir pantai ngobaran. Jika saat pasang air laut akan sampai di bibir tebing bangunan yang sperti masjid. Luas bibir pantai Ngobaran hanya sekitar 500 meter cukup kecil tetapi sangat cantik. Kanan kiri pantai diapit dua tebing tinggi yang sangat menawan berasa ada di lembah kecil. Setelah puas bermain air kita menuju ke patung Dewa Wisnu yang berada di atas bangunan masjid ini. Saat kita berfoto ria, ternyata ada jalan menuruni bawah tebing yang terdapat bongkahan - bongkahan bebatuan karang yang cantik untuk berselfi ria. Di atas bukit terdapat pura lagi yang akses jalannya ditutup untuk umum.
|
Bibir Pantai Ngobaran |
|
Patung Dewa Wisnu |
|
Menuju bawah tebing |
|
Arca Ganesha, Brahma, dan Syiwa |
Setelah puas menjelajahi Pantai Ngobaran, kita lanjut berjalan kaki menuju Pantai Nguyahan yang jaraknya hanya berjalan kaki beberapa langkah menuruni jalan beraspal sudah sampai di Pantai Nguyahan. Buat kalian yang malas jalan kaki bisa langsung parkir turun menuju pantai Nguyahan. Pantai Nguyahan memiliki kesamaan dengan pantai - pantai yang ada di Gunung Kidul lainnya. Pantai pasir putih yang diapit perbukitan kapur dengan bebatuan karang yang sangat cantik. Pantai Nguyahan memiliki luas yang lumayan luas dengan warung makan yang berjejer di belakang pantai. Kita bisa menyewa payung untuk berteduh sambil menikmati hembusan angin laut.
Buat kalian yang ingin mandi di laut bisa banget menyewa papan seluncur yang disewakan di pinggir pantai. Pantai nguyahan sangat cocok sebagai destinasi wisata bagi keluarga dan sahabat. Selain menikmati keindahan alam, kita juga dapat bermain di pantai, berenang di laut, dan berfoto - foto ria bersama sahabat dan keluarga. Saat air laut sedang surut, kita bisa melihat ikan-ikan kecil yang berwarna - warni dan juga bebatuan karang yang unik - unik. Kita bisa sejenak beristahat dari rutinitas padat sekolah dan pekerjaan. Fasilitas di pantai nguyahan juga sudah lumayan bagus, ada masjid, MCK, warung makan, dan juga pedangan-pedangang ikan di sepanjang pinggir pantai. Ada juga lahan luas yang disediakan khusus untuk yang mau ngecamp di pantai ini.
|
Pantai Nguyahan |
|
Pantai Nguyahan dari atas |
|
Mandi di laut |
|
Pantai Nguyahan saat surut |
Lokasi :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar