Sabtu, 23 Juni 2018

Pantai Wohkudu dan Pantai Kesirat Gunung Kidul

Pantai Kesirat
Jogja pada Bulan April 2018 ini sangat panas sekali. Karena bulan Mei sudah memasuki bulan Puasa, jadi kita puas-puasin liburan di bulan April ini dengan keadaan cuaca di Jogja yang sangat-sangat ekstrim sekali. Gimana enggak cuaca di Jogja saat itu kalau siang hari bisa sampai 40⁰C guys!! OMG gak kebayang kan? Gak di rumah gak di luar tetap aja panas. Saat itu sebenernya badanku sedang kurang fit karena migren tetapi suamiku ngajak keluar karena dia masih kurang leluasa di rumahku yang ada di Bantul. Akhirnya kita cari tempat wisata yang dekat dengan rumahku karena kondisi fisikku yang gak enak banget. Padahal di luar matahari sudah mengintai dengan panasnya yang waw banget.


Akhirnya setelah searching di Mbah Google akhirnya kita putuskan ke Pantai Wohkudu yang berada di Dukuh Wiroso, Girikarto, Panggang, Gunung Kidul. Kenapa kita memilih Pantai Wohkudu? Karena kata suamiku "eyup" alias tidak panas karena banyak bebatuan untuk berteduh. Taukan panasnya Jogja lagi waw banget jadinya nyari tempat yang bisa berteduh dan mintanya pantai!! Sebenarnya banyak sekali tempat wisata di sekitar rumahku karena rumahku hanya berjarak 6 km dari Pantai Samas, Goa Cemara dan lainnya. Tetapi karena kita sudah terlalu mainstream di pantai- pantai tersebut akhirnya kita memilih pantai yang ada di sebelah timur Pantai Parangtritis, yaitu pantai wohkudu yang satu jalur dengan pantai kesirat. Jarak rumahku dengan pantai wohkudu sebenarmya hanya berjarak 20 km dan bisa ditempuh perjalan selama 1 jam perjalanan (karena kondisi jalan yang naik turun) melewati jalur Parangtritis - Panggang. Sebenarnya kami juga belum pernah ke Pantai Wohkudu makanya kita sekalian ke sana.

Setelah menentukan tempat di Pantai Wohkudu dan Kesirat, akhirnya jam 09.00 pagi kita berangkat dari rumahku. Perjalanan menuju pantai wohkudu sebenarnya jika dari rumahku lebih dekat melewati jalur Parangtritis - Panggang yang harus melewati TPR Pantai Parangtritis terlebih dahulu. Tetapi karena badanku kurang fit dan aku lagi males debat sama tukang karcisnya jika mau ke Panggang akhirnya kita putuskan mutar jauh melewati jalan siluk panggang. (sebenarnya aku gratis masuk parangtritis karena rumahku satu kecamatan dengan parangtritis tetapi kan aku udah pindah KK jadi warga Banguntapan jadi gak ada bukti kongkrit lagi deh. Tetapi jika tujuan kita ke Panggang, Gunung kidul juga di suruh jalan terus sih cuma aku lagi males debat aja sama retribusinya dikira bohong). Akhirnya kita putuskan melewati Siluk, Panggang yang merupakan jalur utama wisatawan yang dari kota Jogja. Dari rumahku kita melewati jalan tembus menuju jalan Parangtritis, kemudian ke selatan melewati Jembatan Kretek lalu belok kiri melewati jalan Kretek - Siluk menuju siluk panggang. Jadi kita sebenarnya udah di selatan balik ke utara lagi dan balik ke selatan lagi. Benar-benar buang tenaga dan bensin. Tetapi kita enjoy aja sih sambil menikmati bantaran kali opak dan jalanan yang sepi walaupun panasnya ya allah luar biasaaaaaa.

Jika kalian dari kota Jogja, kalian bisa melewati Jalan Imogiri Timur lurus ke selatan. Sampai di pertigaan yang ada pohon beringingin besar dan bila kiri ke makam raja-raja, kita ambil kanan lurus kira-kira 100 meter ada pertigaan kita ambil kiri ke arah Siluk, Panggang lurus ke selatan. Setelah sampai di jembatan kali oyo kita lurus saja naik ke arah panggang gunung kidul. Ikuti jalan utama, nanti setelah sampai di pertigaan lagi ambil kiri ke arah wonosari. Setalah itu ikuti jalan lagi sampai di perempatan ambil lurus menuju jalan aspal yang lebih kecil. Sudah ada plangnya kok menuju Pantai Kesirat kira-kira 9 KM lagi. Lurus saja ikuti jalan aspal kecil ini hingga bertemu plang kecil menuju Pantai Wohkudu di seberang Masjid ambil kanan lurus aja melewati perkampungan warga sekitar 1 KM nanti sudah masuk TPR Pantai Wohkudu dan Kesirat.

Karena 3 tahun lalu aku pernah ke Pantai Kesirat jadi sudah lumayan hafal gang masuk menuju Pantai ini. Dulu jalan gang masuk menuju pantai kesirat dan wohkudu belum beraspal seperti saat ini masih berupa jalan cor blog dan TPR nya belum dijaga seperti saat ini jadi masih free heheheh. Tiket masuk menuju dua pantai ini sebesar Rp 2.000,00 per orang dan motor Rp 2.000,00. Jadi total kita berdua Rp 6.000,00. Oh iya akses menuju pantai lebih aman menggunakan motor karena jalanan lumayan kecil bila memakai mobil akses jalannya hanya bisa dilewati satu mobil bila bersimpangan sangat susah sekali. Jadi buat kalian yang mau membawa mobil ke sini harus hati-hati yah! Di sini juga ada turunan yang sangat curam sekali menuju pantai wohkudu jadi diharapkan kondisi kendaraan kalian harus prima.

Pantai Wohkudu berada satu jalur dengan pantai Kesirat. Di sini kalian bisa menikmati dua pantai yang berbeda sekaligus. Di pantai wohkudu kalian bisa menikmati pantai yang landai dengan deburan ombak dan pasir putih. Sedangkan di Pantai Kesirat, kalian bisa menikmati laut lepas dengan tebing yang sangat tinggi. Pantai kesirat ini sangat cocok untuk menikmati sunset di sore hari. Dua pantai ini menjadi tempat favorit untuk camping para pecinta alam. Cuma akses air di tempat ini memang sangat susah guys jadi kalau mau ngecamp ke pantai ini bawa air sebanyak-banyaknya. Di sini aku hanya nemuin warung makan yang sekalian parkiran motor saja, kalau mushola dan kamar mandi hanyaa ada di Pantai Wohkudu.

Setelah masuk TPR, kami langsung menyusuri hutan jati menuju pantai. Setelah berjalan 1 km kami akhirnya menuruni turunan yang lumayan cukup curam dan akhirnya sampai di parkiran Pantai Wohkudu. Jika mau ke Pantai Kesirat masih lurus lagi karena lokasi pantai wohkudu berada di sebelah timur pantai kesirat. Setelah parkir motor Rp 3.000,00, kita melanjutkan perjalanan menuju Pantai wohkudu dengan berjalan kaki menyusuri jalanan menurun bebatuan karang dengan pohon jati di sekelilingnya. Untung kita jalannya di hutan jati jadi panasnya jogja gak terasa banget. Jalan kaki menuju pantai wohkudu sekitar 500 meter. Di sini kalian benar-benar bisa menikmati suasana alam pesisir dengan berjalan di hutan jati. Benar- benar masih asri sekali. Jalanannya pun masih berupa jalan setapak tanah bebatuan. Setelah berjalan kurang lebih 10 menit santai, kita akhirnya sampai di Pantai Wohkudu yang sangat memukau. Sebuah pantai kecil yang diapit dua tebing tinggi.

Jalan menuju Pantai Wohkudu

Pantai Wohkudu

Tempat Camping

Bebatuan karang Pantai Wohkudu

Pasir putih

Jalan setapak bibir tebing

Pantai Wohkudu merupakan pantai kecil yang diapit dua tebing yang lumayan tinggi. Lebar pantai hanya sekitar 200 meter saja dan di kanan kiri tebing membentuk gua yang cocok untuk berteduh sambil menikmati deburan ombak dan pasir putih. Di bibir pantai banyak sekali bongkahan-bongkahan bebatuan karang yang menghalangi ombak masuk ke bibir pantai sehingga membuat ombak di bantai ini tidak terlalu berbahaya. Hanya hati-hati saja saat bermain di batu karang karena sering bikin lecet kaki.

Saat air laut surut seperti ini, akan terlihat banyak sekali ikan hias dan bintang laut yang terlihat, bahkan banyak sekali landak laut di sini. Waktu kita berteduh di bawah tebing, kita melihat burung bangau hitam turun mencari ikan laut. Wahhh pengalaman yang sangat langka sekali nih. Walaupun banyak sekali wisatawan yang berada di pantai, bangau ini sama sekali tidak takut dan dengan santainya mencari mangsa.

Pantai wohkudu meruakan salah satu pantai yang menjadi tempat favorit untuk camping. Waktu datang, banyak sekali tenda-tenda yang berdiri di tempat yang disediakan khusus untuk camping. Ada hampir puluhan tenda dan wisatawan yang sepertinya sedang mengadakan acara di pantai ini. Jadi buat kalian yang suka banget camping, boleh banget nih ke Pantai wohkudu untuk mencoba sensasi camping di pantai terpencil. Jangan khawatir untuk makan dan minum tersedia warung dan untuk MCK dan mushola pun juga sudah ada walaupun bentuknya cuma seadanya.

Setelah puas menikmati pantai wohkudu, kita lanjut perjalanan menuju pantai Kesirat. Jarak pantai kesirat hanya 100 meter ke barat dari pantai wohkudu. setelah ambil motor kita melanjutkan perjalanan. Belum ada 100 meter kita sudah sampai di parkiran Pantai Kesirat. Bentar seingatku dulu tempat parkirnya masih ke barat dan berbatasan dengan tebing. Ternyata sekarang sudah dibuatkan jalan baru menuju pantai kesirat melewai pintu timur. Kita langsung parkir di sini kemudian jalan menyusuri jalan setapak corblok baru. Biaya parkir motor Rp 3.000,00.

Karena jam menunjukan jam 12.00 siang panas sudah menjadi-jadi. Suamiku sangat sekali tidak menyukai panas. Akhirnya dengan wajah murung dia berjalan menyusuri jalan setapak pantai kesirat dengan sedikit-sedikit berhenti berteduh di bawah pohon. Sedangkan aku malah sebaliknya sangat antusias banget pengen melihat wajah baru pantai kesirat. Kita jalan menyusuri jalan setapak menuju bibir tebing yang penuh dengan pohon pandan. Di sini kita bisa menikmati deburan ombak yang menghempas tebing-tebing batu karang. Karena saat pertama ke sini aku tidak melewati tempat ini jadi aku penasaran sekali dengan lokasi pohon yang menjadi icon Pantai Kesirat.

Setelah kita menyusuri jalan setapak, kita akan sampai di lapangan yang biasanya dipakai untuk tempat camping. Dari sini kita bisa melihat lautan lepas dan indahnya tebing-tebing batu karang yang membujur ke barat bak tembok - tembok besar yang menjulang tinggi membentuk pola. Kita juga disuguhi tanjung-tanjung yang membujur ke laut. Ya allah sangat indah ciptaan-Mu. Gak henti-hentinya aku memandangi tempat ini. Pengen sekali jalan ke salah satu tanjung tetapi panas mengurungkan niatku. Jika ke sini disarankan mending waktu sore aja karena sangat cocok utuk menikmati sunset.

Saking panasnya kita langsung mencari tempat berteduh di bawah pohon pandan pinggir tebing. Kita duduk beristirahat di sini sambil tiduran menikmati sepoi-sepoi angin laut. Aku sampai ketiduran sebentar kalau tidak si semut gigit pasti tidurku masih lama. Hahhaa cocok banget deh buat istrahat dari rutinitas kerja yang sangat menguras pikiran dan tenaga karena kita itu sangat buntuh piknik untuk merefresh pikiran kita biar awet muda katanya hhahahah.

Pantai kesirat sangat cocok untuk menikmati sunset atau sunrise. Di sini kalian bisa menikmati matahari terbenam dan kalau sunrise sih pasti terhalang tebing tetapi cocok banget buat menikmati udara pagi, deburan ombak, dan burung laut. Tempat ini menjedi tempat favorit untuk ngecamp bagi pecinta alam. Biasanya mereka mengambil spot di bawah pohon icon pantai kesirat. Di pantai ini terdapat satu pohon ketepeng yang menjulang tinggi di bibir tebing. Kalau kalian ke sini wajib foto nih sama salah satu icon pantai kesirat ini.

Jalan setapak menuju pantai

Tanjung pantai kesirat

Tebing pantai kesirat

Teluk dan Tanjung menjadi satu

Salah satu icon pantai kesirat

Lapangan camping

Tanjung sebelah timur

Setelah jam menunjukan jam 2 siang dan badan sudah lengket semua, akhirnya kita gak jadi nyunset di sini. Padahal aku pengen banget nyunset di sini. Ahh ya sudah lah dari pada suamiku sakit karena dia sama sekali tidak menyukai panas. Kita langsung balik menuju parkiran membeli minuman. Warung di pantai ini hanya ada satu di tempat parkir. Jadi kalau mau ke pantai harus stock makanan dan minuman dulu yah guys biar gak kelaparan dan dehidrasi. Setelah istrahat sejenak di parkiran melepas lelah dan panas, kita langsung putuskan pulang.

Buat kalian yang mau ke pantai kesirat lebih baik diwaktu pagi atau sore hari karena kalau siang panasnya waww banget ditambah minim tempat berteduh. Jangan lupa juga bawa bekal makanan dan minuman karena warung hanya ada di parkiran pantai kesirat. Akses air pun sangat susah di sini jadi jika kalian mau ngecamp diharapkan bawa air yang banyak.

Peta pantai Wohkudu dan Kesirat :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar